Rabu, 07 Maret 2018

Bagaimana Black Holes Terbentuk?

Jika kamu memadatkan matahari menjadi seluas jakarta pusat, atau memadatkan bumi seukuran koin seratus rupiah - selamat kamu sudah membuat black hole, dan mengakhiri hidup kita semua.

Tapi apa itu black hole?
Black hole atau dalam bahasa indonesia "lubang hitam" merupakan wilayah di ruang angkasa di mana tarikan gravitasi sangat kuat bahkan hal paling cepat dan paling ringan di alam semesta yaitu cahaya (cahaya punya berat) tidak bisa lolos. Gravitasi yang sangat kuat terjadi karena materi telah memadat ke dalam ruang yang sangat kecil.

Kebanyakan black hole tercipta di akhir hidup bintang dengan massa lebih dari 20 kali massa matahari kita.

Bintang merupakan bola gas yang terbuat dari elemen yang ringan yaitu hidrogen dan helium. Bintang bersinar dengan membakar hidrogen menjadi helium di intinya, dan kemudian menciptakan elemen yang lebih berat seperti karbon, nitrogen, oksigen dan juga besi. Reaksi nuklir di inti sebuah bintang menciptakan energi yang cukup untuk menekan keluar.

Gravitasi dan reaksi nuklir seimbang satu sama lain, dan bintang itu pun stabil.

Saat bintang yang sangat masif kehabisan bahan bakar, reaksi nuklir pun berhenti karena elemen yang tersisa tidak bisa dibakar lebih lanjut. Tidak ada tekanan yang melawan gravitasi yang semakin kuat. Bintang itu akan meledak dalam ledakan yang sangat dahsyat (supernova). Bagian luarnya terlempar ke luar angkasa, dan tersisalah inti yang sangat padat.

Jika inti yang tersisa dari supernova melebihi 2,5 kali massa matahari, inti itu runtuh karena beratnya sendiri dan menjadi black hole. Inti tadi telah menjadi titik dengan volume hampir nol, memiliki kepadatan tak terbatas atau disebut singularity.

Semua materi bahkan gelombang cahaya yang melewati daerah bernama event horizon (point of no return) terjebak selamanya.

Karena cahaya sendiri tidak bisa lolos, black hole itu tidak bisa dilihat. Tapi dengan teleskop tertentu kita bisa menemukan "mahluk" misterius ini dengan mengamati materi dan bintang di sekitarnya. Jika ada bintang yang mengorbit sebuah titik di angkasa, di situlah black hole berada.

Bagaimana dengan matahari kita, apakah akan menjadi black hole? Untungnya untuk bintang yang lebih kecil, dorongan elektron di dalam bintang menciptakan reaksi yang cukup untuk menghentikan runtuhnya bintang itu secara keseluruhan. Matahari tidak punya cukup massa untuk menciptakan supernova. Sebaliknya, matahari kita akan membengkak menjadi 'red giant', melepaskan lapisan luarnya dan menjadi white dwarf..

Inilah masa depan matahari kita, si putih, kecil, mungil, padat yang akan bersinar miliaran tahun berikutnya.

2 komentar:

  1. white dwarf adalah harapan terakhir sebelum alam semesta benar benar mati

    BalasHapus
  2. Masih sangat penasaran dengan black hole. Memang sangat menakjubkan bila dapat melihat dengan mata kita sendiri. Tapi hal itu tidak mungkin mengingat letaknya ada diluar angkasa sana. Penasaran juga bagaimana nasib benda-benda yang tersedot oleh black hole

    BalasHapus